Lembaga Donasi Lazismu Bireuen - Pahala Jariyah Wakaf Sumur tuk Santri Yatim Aceh

Air di panti asuhan kami tidak mencukupi, kami sering sekali tidak mandi karena airnya hanya cukup untuk cuci muka dan gosok gigi saja. Untuk bisa mandi, kami bahkan sering menumpang di kamar mandi rumah warga

Pahala Jariyah Wakaf Sumur tuk Santri Yatim Aceh

Pahala Jariyah Wakaf Sumur tuk Santri Yatim Aceh

sumur Kering, Santri Sering Tak Mandi dan Terancam Penyakit Kulit

Lokasi Donasi Aceh

Telah selesai sejak 06 December 2022



Bantu sebarkan program ini melalui sosial media

Air di panti asuhan kami tidak mencukupi, kami sering sekali tidak mandi karena airnya hanya cukup untuk cuci muka dan gosok gigi saja. Untuk bisa mandi, kami bahkan sering menumpang di kamar mandi rumah warga

Rincian Program

Deskripsi Program

Sedih rasanya mendengar cerita para santri yatim dhuafa penghafal Qur’an di Panti Asuhan Al-Ikhlas Bireuen Aceh tentang kondisi panti asuhan tempat mereka tinggal. 

Panti Asuhan Al-Ikhlas Bireuen Aceh ini didirikan sejak tahun 1993, dan sejak awal berdiri bangunan asli panti ini belum pernah direnovasi sama sekali hingga sekarang. Padahal dari segi fasilitasnya, panti asuhan ini belumlah memadai.

Tempat tidur dan kamar mandi terlalu sempit. Sarana dan pra-sarana ibadah yang masih belum layak, serta sumber air yang sangat terbatas.

Meski begitu, hal ini tak membuat Afdhal, salah satu santri di Panti Asuhan Al-Ikhlas, patah semangat. Santriwan yang bercita-cita menjadi Ustadz ini sangat ceria dan tak henti-hentinya bersyukur, walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. 

Afdhal saat ini duduk di bangku kelas 2 SMP, banyak prestasi cemerlang yang sudah berhasil diraihnya.

“Sebelum meninggal, ayah memberi amanah untuk terus belajar. Kata ayah, Allah tidak tidur dan Allah Maha Pengasih. Ayah selalu menyampaikan untuk tidak patah semangat dalam menjalani hidup,” ungkap Afdhal mengenang pesan yang disampaikan sang ayah.

Ibunya bekerja sebagai buruh tani di kampungnya, dan Afdhal sendiri memiliki 4 orang saudara. Keinginan dan niat yang kuatlah yang membuatnya terus semangat dalam menuntut ilmu. Setelah lulus SMP, rencananya Afdhal ingin melanjutkan studi ke Pesantren/Dayah agar bisa terus mempelajari ilmu agama.

Sayang, panti asuhan yang kini ditempati Afdhal dan teman-teman yang lain masih banyak terdapat kekurangan, salah satunya kekurangan air. 

Kekurangan air ini disebabkan karena panti asuhan hanya memiliki 1 sumur yang digunakan untuk kebutuhan air para yatim dhuafa. Namun, sumur tersebut sekarang kondisinya sudah kering sehingga sudah tidak bisa digunakan lagi.

Jika mereka memaksakan untuk menggunakan air yang tersedia saat ini, mereka akan merasa gatal-gatal di seluruh tubuh dan sulit melakukan kegiatan sehari-hari.

Sahabat, hidup kita sehari-hari menjadi lebih mudah karena mudahnya mendapatkan air. Namun, para santri ini tak tentu bisa mandi dan mendapat pasokan air setiap harinya.

Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Daud).

Sahabat, Sesuai sabda Rasullullah SAW tersebut, mari bersama tunjukkan kepedulian kepada para santri yatim dhuafa penghafal Quran di Panti Asuhan Al-Ikhlas dengan turut membantu membangun sumur bor wakaf air bersih,

Donatur Penerimaan Lain

Donatur Online Fundraising

Sosial media terkait program