Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf CTARSA Foundation

Frequently Asked Quetions (FAQ)

Zakat adalah kewajiban beragama bagi umat Muslim untuk menunaikan sedekah tertentu sebagai bagian dari lima rukun Islam.
Ada dua jenis zakat dalam Islam: zakat fitrah dan zakat mal.
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan pada saat Hari Raya Idul Fitri yang ditujukan untuk membantu kaum fakir miskin memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian selama satu hari raya.
Zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang dimiliki seperti uang emas perak dan aset lainnya.
Semua orang Muslim yang telah mencapai nisab atau batas tertentu dalam kepemilikan harta baik itu harta tunai emas perak dan lain-lain wajib membayar zakat.
Harta yang dikenakan zakat antara lain uang tunai emas perak logam mulia lainnya pertanian peternakan dan perdagangan.
Zakat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai harta yang dimiliki dan jumlahnya biasanya sebesar 25% dari nilai total harta.
Jika seseorang tidak bisa membayar zakat ada beberapa amalan yang dapat dilakukan sebagai penggantinya seperti shalat sunah puasa bersedekah dan ibadah lainnya.
Tidak membayar zakat dapat dianggap sebagai dosa dan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi umat Muslim.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh umat Muslim yang memenuhi syarat. Zakat sendiri memiliki beberapa jenis di antaranya: 1. Zakat Fitrah: Zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadan sebagai bentuk kesucian diri dan sebagai tanda keshalihan dari segala bentuk keburukan yang dilakukan sepanjang tahun. 2. Zakat Mal: Zakat yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang setelah mencapai nisab dan haul. Nisab adalah batasan minimal kekayaan yang harus dimiliki seorang Muslim agar wajib membayar zakat sementara haul adalah batas waktu yang harus dipenuhi sebelum zakat harus dibayar. 3. Zakat Penghasilan: Zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang didapatkan oleh seseorang setiap tahunnya. Zakat penghasilan umumnya dihitung sebagai sebagian persen dari penghasilan setelah dipotong biaya hidup. 4. Zakat Emas dan Perak: Zakat yang dikeluarkan atas kepemilikan emas dan perak setelah mencapai nisab dan haul. Cara membayar zakat tergantung pada jenis zakat yang dibayar. Untuk zakat fitrah biasanya dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok yang dibutuhkan oleh orang miskin. Untuk zakat mal biasanya dibayarkan dalam bentuk uang atau harta lainnya. Sementara untuk zakat penghasilan biasanya dihitung berdasarkan persentase dari penghasilan setelah dipotong biaya hidup. Sedangkan untuk zakat emas dan perak biasanya dihitung berdasarkan berat emas atau perak yang dimiliki setelah mencapai nisab dan haul.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh umat Muslim yang mampu dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Secara harfiah zakat berasal dari bahasa Arab yang berarti tumbuh atau bertambah. Dalam konteks agama Islam zakat merujuk pada kewajiban memberikan sebagian dari harta yang dimiliki sebagai bentuk ibadah dan memperbaiki keadaan sosial. Zakat termasuk sebagai salah satu rukun Islam ke-3 setelah syahadat dan shalat dan menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi umat Muslim. Zakat dipandang sebagai salah satu cara untuk menghilangkan kesenjangan sosial membantu fakir miskin dan orang yang membutuhkan serta memperbaiki kualitas hidup mereka. Dalam praktiknya zakat biasanya dikeluarkan dalam bentuk uang atau harta lainnya seperti emas perak saham dan lain sebagainya. Besar zakat yang harus dikeluarkan bervariasi tergantung jenis harta dan nisab batas minimal yang harus dicapai sebelum zakat wajib dikeluarkan. Besar zakat biasanya dihitung sebagai persentase tertentu dari nilai harta yang dimiliki setelah mencapai nisab dan haul jangka waktu.
Besaran zakat fitrah atau yang juga disebut sebagai zakat al-fitr ditetapkan oleh masing-masing negara dan dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan kebijakan di negara tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui besaran zakat fitrah yang berlaku di suatu negara perlu merujuk pada lembaga atau organisasi yang berwenang untuk menetapkan besaran zakat fitrah di negara tersebut. Namun sebagai gambaran umum berikut adalah besaran zakat fitrah yang dihitung berdasarkan harga beras 25 kg pada tahun 2022 di beberapa negara di Asia: - Indonesia: sekitar Rp 28.000 - Rp 40.000 per orang tergantung daerah - Malaysia: sekitar RM 7 - RM 10 per orang - Singapura: sekitar SGD 5 - SGD 7 per orang - Brunei Darussalam: sekitar BND 3 - BND 5 per orang Perlu diingat bahwa besaran zakat fitrah dapat berbeda-beda setiap tahunnya dan tergantung pada harga bahan pokok yang berlaku di daerah tersebut. Oleh karena itu sebaiknya selalu mengikuti informasi terbaru tentang besaran zakat fitrah dari lembaga atau organisasi yang berwenang di negara tempat tinggal Anda.
Besaran zakat fitrah untuk satu orang dengan uang dihitung berdasarkan harga beras yang berlaku di daerah tersebut. Sebagai patokan umum di Indonesia pada tahun 2022 besaran zakat fitrah dengan uang adalah sekitar Rp 25.000 - Rp 40.000 per orang. Namun besaran zakat fitrah dengan uang dapat berbeda-beda di setiap daerah tergantung pada harga bahan pokok yang berlaku di daerah tersebut. Oleh karena itu sebaiknya mengacu pada lembaga atau organisasi yang berwenang di daerah Anda untuk mengetahui besaran zakat fitrah dengan uang yang berlaku di daerah Anda.
Ada beberapa kategori orang yang tidak berhak menerima zakat yaitu: 1. Orang kaya: Orang yang memiliki harta yang mencukupi untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan memiliki aset produktif yang dapat menghasilkan pendapatan. 2. Keluarga dekat: Orang yang termasuk dalam keluarga dekat seperti istri suami anak orang tua dan kakek nenek tidak dapat menerima zakat dari anggota keluarganya. 3. Orang yang menjadi tanggung jawab pemerintah: Orang yang telah menjadi tanggung jawab pemerintah dalam memberikan bantuan sosial seperti orang yang berada di dalam pusat rehabilitasi pusat penjara dan lain sebagainya. 4. Pemilik harta yang tidak halal: Orang yang memiliki harta yang didapatkan dari cara yang tidak halal seperti riba judi prostitusi dan sejenisnya tidak berhak menerima zakat. 5. Orang yang enggan bekerja: Orang yang memiliki kemampuan untuk bekerja namun enggan bekerja atau malas bekerja tidak berhak menerima zakat. Namun ada pengecualian bagi orang yang tidak berhak menerima zakat jika mereka berada dalam keadaan darurat atau bahaya jiwa. Dalam hal ini pemberian zakat dianggap sebagai kebutuhan mendesak untuk membantu mereka keluar dari keadaan yang sulit.
Sebaiknya zakat dibayarkan secepatnya setelah memenuhi syarat wajib zakat. Tidak dianjurkan menunda pembayaran zakat kecuali ada alasan yang dibenarkan seperti kesulitan keuangan yang sifatnya sementara atau ketidaktahuan tentang kewajiban zakat. Namun jika seseorang memiliki kemampuan dan tidak ada kendala yang menghalangi sebaiknya zakat dibayarkan segera. Pembayaran zakat yang tertunda bisa menimbulkan kerugian bagi penerima zakat karena mereka membutuhkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selain itu menunda pembayaran zakat juga dapat menimbulkan dosa karena zakat merupakan kewajiban agama yang harus dipenuhi secepat mungkin. Namun jika memang ada kendala yang menghalangi pembayaran zakat seperti adanya kewajiban utang yang harus segera dilunasi atau kebutuhan mendesak lainnya maka sebaiknya sampaikan kepada pihak lembaga zakat yang dituju agar dapat dicarikan solusi yang tepat.
Perintah menunaikan zakat fitrah terdapat dalam agama Islam dan wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu. Perintah ini tertulis dalam hadis dari Nabi Muhammad SAW: Setiap orang yang berpuasa wajib membayar zakat fitrah sebagai penutup bagi kekurangan-kekurangan yang dilakukan selama berpuasa dan untuk memberi makan orang-orang miskin. Zakat fitrah sebanyak satu sha dari kurma atau satu sha dari gandum berlaku untuk setiap orang baik laki-laki perempuan anak-anak dan orang merdeka muslim atau non-muslim. HR. Bukhari dan Muslim Dalam hadis tersebut Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa zakat fitrah harus dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri yang biasanya dilakukan setelah bulan Ramadan berakhir. Jika seseorang telat membayar zakat fitrah tanpa alasan yang jelas maka dia akan dianggap melakukan penundaan yang tidak seharusnya dilakukan. Namun jika seseorang memiliki alasan yang jelas seperti sakit atau keadaan darurat lainnya maka dia bisa membayar zakat fitrah setelah Idul Fitri dengan segera.
Waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari sebelum hari raya Idul Fitri. Dalam beberapa kasus zakat fitrah dapat dibayarkan beberapa hari sebelum atau setelah hari raya Idul Fitri namun disarankan untuk membayarnya sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan. Sebaiknya tidak menunda pembayaran zakat fitrah hingga lewat dari waktu yang disarankan karena zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi pada saat yang telah ditentukan. Jika seseorang telat membayar zakat fitrah tanpa alasan yang sah maka ia harus membayar zakat fitrah beserta denda keterlambatan fidyah. Besaran denda keterlambatan biasanya ditetapkan sesuai dengan harga satu sha beras pada daerah setempat.
Hukum telat membayar zakat fitrah adalah haram karena zakat fitrah termasuk dalam kewajiban agama yang harus dipenuhi pada waktunya. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari sebelum hari raya Idul Fitri. Jika seseorang telat membayar zakat fitrah tanpa alasan yang sah maka ia harus membayar zakat fitrah beserta denda keterlambatan fidyah. Besaran denda keterlambatan biasanya ditetapkan sesuai dengan harga satu sha beras pada daerah setempat. Dalam hal ini besaran denda keterlambatan bisa berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Jadi sangat disarankan untuk membayar zakat fitrah sebelum atau tepat pada waktunya agar terhindar dari hukuman denda keterlambatan.
Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan setiap tahunnya adalah sebesar satu sha sekitar 3 liter dari bahan makanan pokok di daerah setempat baik itu beras jagung atau gandum. Di Indonesia zakat fitrah umumnya dikeluarkan dalam bentuk beras atau uang yang setara dengan harga beras satu sha. Untuk tahun 2023 harga zakat fitrah di Indonesia bervariasi tergantung daerah dan jenis bahan makanan pokok yang digunakan. Namun secara umum harga zakat fitrah untuk tahun 2023 berkisar antara Rp 27.000 hingga Rp 50.000 per orang.
1. Menjaga persamaan sosial Zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial antara orang yang kaya dan orang yang miskin. Dalam Islam zakat digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan sehingga persamaan sosial dapat terjaga. 2. Menumbuhkan rasa kepedulian sosial Dengan membayar zakat seseorang akan lebih peka dan peduli terhadap kondisi orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan bantuan. Ini akan membantu menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan memperkuat ikatan antara sesama manusia. 3. Menghapus dosa Dalam Islam zakat juga dianggap sebagai salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa. Dengan membayar zakat seseorang dianggap telah melakukan amal kebajikan dan keikhlasan sehingga dosa-dosanya dapat dihapuskan. 4. Menghindari bencana dan kesulitan Dalam hadis disebutkan bahwa zakat dapat memadamkan kemarahan Allah dan menghindarkan manusia dari bencana dan kesulitan. Dengan membayar zakat seseorang dapat memperoleh perlindungan dari Allah SWT. 5. Membantu meringankan beban orang yang membutuhkan Zakat digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan termasuk orang miskin janda yatim piatu dan fakir. Dengan membayar zakat seseorang dapat membantu meringankan beban mereka dan memberi mereka kehidupan yang lebih baik. 6. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dengan membantu orang-orang yang membutuhkan zakat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Ini dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup orang-orang yang membutuhkan. 7. Memperkuat solidaritas dan persaudaraan umat Islam Zakat juga dapat memperkuat solidaritas dan persaudaraan umat Islam. Dengan membayar zakat seseorang menunjukkan rasa kebersamaannya dengan sesama umat Islam yang membutuhkan. 8. Meningkatkan kesadaran sosial Dalam Islam zakat juga dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran sosial. Dengan membayar zakat seseorang diharapkan menjadi lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. 9. Mengajarkan rasa syukur Dalam Islam zakat juga dianggap sebagai cara untuk mengajarkan rasa syukur. Dengan membayar zakat seseorang mengakui bahwa segala kekayaan dan harta yang dimilikinya berasal dari Allah SWT sehingga ia harus berterima kasih dan bersyukur. 10. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan Dalam Islam zakat dianggap sebagai salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh umat Muslim. Dengan membayar zakat seseorang meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT
1. Islam: Orang yang membayar zakat fitrah haruslah seorang muslim. 2. Merdeka: Zakat fitrah hanya wajib untuk orang-orang yang merdeka tidak untuk budak atau hamba sahaya. 3. Kepemilikan: Orang yang membayar zakat fitrah harus memiliki kelebihan harta yang cukup untuk membayar zakat. 4. Batas waktu: Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri. 5. Jumlah minimum: Jumlah zakat fitrah yang wajib dibayarkan minimal sebesar satu sha sekitar 25 kg dari makanan pokok setiap orang. 6. Keluarga: Orang yang membayar zakat fitrah harus membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan orang yang menjadi tanggungannya seperti istri anak-anak dan orang tua yang tinggal serumah. 7. Tidak ditunda: Zakat fitrah tidak dapat ditunda pembayarannya hingga tahun berikutnya. 8. Jenis zakat: Zakat fitrah harus berupa makanan pokok yang menjadi kebutuhan pokok di daerah tempat zakat itu dibayarkan. 9. Tujuan zakat: Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan puasa bulan Ramadan dari segala kekurangan dan kesalahan serta untuk membantu orang yang membutuhkan di sekitar kita.
1. Islam: Orang yang membayar zakat fitrah haruslah seorang muslim. 2. Merdeka: Zakat fitrah hanya wajib untuk orang-orang yang merdeka tidak untuk budak atau hamba sahaya. 3. Kepemilikan: Orang yang membayar zakat fitrah harus memiliki kelebihan harta yang cukup untuk membayar zakat. 4. Batas waktu: Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri. 5. Jumlah minimum: Jumlah zakat fitrah yang wajib dibayarkan minimal sebesar satu sha sekitar 25 kg dari makanan pokok setiap orang. 6. Keluarga: Orang yang membayar zakat fitrah harus membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan orang yang menjadi tanggungannya seperti istri anak-anak dan orang tua yang tinggal serumah. 7. Tidak ditunda: Zakat fitrah tidak dapat ditunda pembayarannya hingga tahun berikutnya. 8. Jenis zakat: Zakat fitrah harus berupa makanan pokok yang menjadi kebutuhan pokok di daerah tempat zakat itu dibayarkan. 9. Tujuan zakat: Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan puasa bulan Ramadan dari segala kekurangan dan kesalahan serta untuk membantu orang yang membutuhkan di sekitar kita.
1. Kepemilikan: Zakat mal hanya wajib dikeluarkan bagi orang yang memiliki harta simpanan di atas nisab jumlah minimal yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. 2. Batas waktu: Zakat mal harus dikeluarkan setelah kepemilikan harta mencapai nisab dan telah melewati satu tahun kalender hijriyah. 3. Kepemilikan penuh: Orang yang membayar zakat mal harus memiliki kepemilikan penuh atas harta yang hendak dikeluarkan zakatnya. 4. Jenis harta: Zakat mal hanya dikeluarkan dari jenis-jenis harta tertentu seperti uang tunai emas perak dan sebagainya. 5. Jumlah nisab: Jumlah nisab untuk zakat mal bervariasi tergantung pada jenis harta yang dimiliki misalnya nisab zakat emas adalah 85 gram sedangkan nisab zakat uang adalah sejumlah uang yang setara dengan 85 gram emas. 6. Jumlah zakat: Jumlah zakat mal yang harus dikeluarkan sebesar 25% dari nilai harta yang telah mencapai nisab. 7. Tujuan zakat: Tujuan zakat mal adalah untuk membersihkan harta yang dimiliki dari segala kekurangan dan kesalahan serta untuk membantu orang yang membutuhkan di sekitar kita.
Zakat adalah kewajiban sosial dalam agama Islam di mana umat Muslim diperintahkan untuk menyisihkan sebagian harta mereka dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan. Fungsi dari zakat antara lain: 1. Menjaga keseimbangan sosial: Dengan memberikan zakat umat Muslim dapat membantu mereka yang kurang mampu dan memperbaiki keseimbangan sosial dalam masyarakat. 2. Menyucikan harta: Memberikan zakat dapat membantu membersihkan harta seseorang dari sifat kikir dan serakah serta mengingatkan manusia bahwa harta benda yang dimiliki bukanlah milik mutlak mereka semata. 3. Menumbuhkan rasa solidaritas: Zakat juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat meningkatkan rasa solidaritas dan memperkuat kesatuan umat. 4. Meningkatkan kualitas hidup: Zakat dapat membantu masyarakat miskin dan membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan pakaian dan tempat tinggal serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. 5. Meningkatkan pahala di sisi Allah: Memberikan zakat adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat meningkatkan pahala di sisi Allah. Secara keseluruhan fungsi dari zakat adalah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT.
Dalam agama Islam zakat wajib dikeluarkan setiap tahun jika seseorang memiliki harta yang mencapai nisab batas minimum dan telah berada pada posisi mencukupi haul selama setahun. Nisab zakat adalah jumlah harta tertentu yang harus dimiliki seseorang agar wajib mengeluarkan zakat sedangkan haul adalah periode waktu setahun dalam kalender hijriyah. Nisab zakat berbeda-beda tergantung pada jenis harta yang dimiliki misalnya emas perak uang dan lain-lain. Untuk menghitung nisab zakat seseorang harus memahami jumlah harta yang dimiliki dan kemudian menghitung nilainya dalam satuan nisab yang berlaku. Setelah memenuhi syarat nisab seseorang harus menunggu periode haul selama satu tahun sebelum dikeluarkan zakat. Setelah mencapai haul seseorang harus mengeluarkan zakat sebesar 25% dari total harta yang dimiliki pada saat itu. Oleh karena itu jika seseorang memiliki harta yang mencapai nisab dan telah berada pada posisi mencukupi selama setahun kalender hijriyah maka ia harus mengeluarkan zakat pada saat itu juga atau pada awal tahun berikutnya sebelum waktu haul berakhir.
Zakat infaq dan shodaqoh adalah tiga konsep penting dalam ajaran agama Islam yang berkaitan dengan memberikan sedekah atau sumbangan. Meskipun ketiganya berhubungan dengan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan namun ada beberapa perbedaan antara zakat infaq dan shodaqoh yaitu: 1. Zakat adalah kewajiban sosial dalam agama Islam di mana umat Muslim diperintahkan untuk menyisihkan sebagian harta mereka dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan. Zakat harus dikeluarkan oleh setiap Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab batas minimum dan telah berada pada posisi mencukupi haul selama setahun. Zakat memiliki aturan yang jelas mengenai jenis harta yang dikenakan zakat nisab haul dan besaran zakat yang harus dikeluarkan. 2. Infaq adalah sumbangan sukarela yang diberikan oleh seorang Muslim tanpa batas tertentu baik berupa harta maupun tenaga untuk membantu orang lain dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Infaq merupakan suatu tindakan kebaikan yang dilakukan secara sukarela dan tidak ada kewajiban untuk melakukannya. Dalam agama Islam infaq dianggap sebagai amalan yang sangat dianjurkan dan akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. 3. Shodaqoh adalah sumbangan sukarela yang diberikan oleh seorang Muslim kepada orang yang membutuhkan atau organisasi sosial tanpa syarat atau tanpa mengharapkan imbalan apapun. Shodaqoh dapat diberikan dalam bentuk uang makanan pakaian atau bentuk bantuan lainnya yang dibutuhkan. Shodaqoh dapat diberikan kapan saja dan tidak memiliki aturan yang kaku seperti zakat. Secara umum zakat infaq dan shodaqoh adalah tiga konsep yang berbeda dalam memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. Zakat adalah kewajiban sosial yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat infaq adalah sumbangan sukarela yang diberikan untuk membantu orang lain dan shodaqoh adalah sumbangan sukarela yang diberikan tanpa syarat atau tanpa mengharapkan imbalan. Semua tiga konsep tersebut memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan.
Ya membayar zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab batas minimum dan telah berada pada posisi mencukupi haul selama setahun. Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam bersama dengan syahadat shalat puasa dan haji. Dalam ajaran agama Islam zakat diberikan untuk membantu orang yang membutuhkan dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar 25% dari total harta yang dimiliki pada saat mencapai haul. Ada beberapa jenis harta yang wajib dikenakan zakat seperti harta yang disimpan dalam bentuk emas perak uang atau bisnis. Tidak membayar zakat secara sengaja dianggap sebagai dosa besar dalam agama Islam karena zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang wajib dilakukan. Kehadiran zakat sebagai kewajiban sosial bagi umat Muslim juga merupakan bentuk dari kepedulian dan kebersamaan dalam membangun kesejahteraan bersama di masyarakat. Oleh karena itu membayar zakat adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab dan telah berada pada posisi mencukupi selama setahun.
Gaji minimal yang wajib membayar zakat penghasilan dapat bervariasi tergantung pada negara dan kondisi ekonomi masing-masing. Namun secara umum dalam ajaran agama Islam zakat penghasilan dikenakan pada penghasilan yang melebihi kebutuhan hidup dasar atau disebut juga sebagai nisab. Nisab zakat penghasilan dapat dihitung berdasarkan kebutuhan hidup dasar yang sesuai dengan kondisi ekonomi di masing-masing negara. Misalnya di Indonesia Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS menetapkan nisab zakat penghasilan sebesar Rp 4.800.000- per tahun. Dalam penghitungan zakat penghasilan yang diperhitungkan adalah penghasilan bersih setelah dipotong semua biaya dan pajak yang dikeluarkan. Besaran zakat penghasilan yang harus dikeluarkan adalah sebesar 25% dari total penghasilan bersih yang telah mencapai nisab. Namun penting untuk dicatat bahwa zakat penghasilan tidak dikenakan pada seluruh jenis penghasilan. Zakat penghasilan hanya dikenakan pada penghasilan dari profesi atau pekerjaan yang dilakukan dan tidak dikenakan pada penghasilan dari investasi atau harta yang dimiliki. Selain itu ada juga kriteria-kriteria lain yang perlu diperhatikan dalam penghitungan zakat penghasilan sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan ahli zakat atau lembaga zakat terpercaya untuk melakukan perhitungan zakat yang lebih akurat.
Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk menghitung zakat penghasilan: 1. Hitung penghasilan bersih setelah dikurangi semua biaya dan pajak yang dikeluarkan selama satu tahun. 2. Pastikan jumlah penghasilan bersih sudah mencapai nisab yaitu batas minimal penghasilan yang wajib dikenakan zakat penghasilan. Nisab zakat penghasilan bisa berbeda-beda di setiap negara dan bisa dihitung berdasarkan kebutuhan hidup dasar yang sesuai dengan kondisi ekonomi setempat. 3. Hitung zakat penghasilan sebesar 25% dari total penghasilan bersih yang telah mencapai nisab. Contoh perhitungan zakat penghasilan: Misalnya penghasilan bersih setelah dikurangi semua biaya dan pajak yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp 60.000.000- dan nisab zakat penghasilan yang berlaku adalah Rp 4.800.000- per tahun. Maka perhitungan zakat penghasilan yang harus dibayar adalah sebagai berikut: Zakat yang harus dibayar = 25% x Rp 60.000.000- - Rp 4.800.000- = 25% x Rp 55.200.000- = Rp 1.380.000-